Breaking News

Jatuh Saat Proses Belajar Mengajar, Siswa Ini Mengalami Cidera Fisik

Foto : Cidera (patah gigi) yang dialami oleh salah satu siswa SDS Permata. (Foto dokumentasi) 


Topiktoday, Batam - Dapat dikatakan bahwa Sekolah merupakan rumah kedua bagi para siswa - siswinya. Dimana lebih dari 6 jam para siswa menghabiskan banyak waktunya untuk proses belajar mengajar dilingkungan sekolah mereka. 

Selain dirumah, karakter para siswa juga ditempah ditempat mereka bersekolah, Akan tetapi hal senada tidak dirasakan oleh salah seorang wali murid yang mana anaknya dipercayakan untuk beraekolah diaalah satu sekolah swasta kota Batam. 

LG Hutauruk (38) merupakan salah satu orang tua siswa sekolah dasar swasta (SDS) Permata Batam menyesalkan pihak manajemen dan guru sekolah yang diduga kurang efektif dalam mengawasi siswa saat sistim belajar mengajar di ruangan kelas. 

Pasalnya, salah satu siswa tersungkur ke lantai yang menyebabkan dua gigi depan anak tersebut sompel dan bibir pecah sehingga mengalami cacat yang berdampak fatal saat dewasa mendatang. Selesa (29-9-2023) kemarin.

"Jujur saya sangat kecewa dan emosi dengan pihak sekolah SD Permata Batam ini, tujuan saya anak diantar kesekolah untuk belajar, dan pihak sekolah harus mengawasi apalagi saat belajar didalam kelas. Kita kaget, taunya saat sampai dirumah gigi anak kami sompel dan bibir pecah," ujar LG, pada media ini. Jumat (01/09/23) 

LG menjelaskan, mereka mengetahui kejadian tersebut saat ibunya melihat bibirnya anaknya mengalami luka dan bengkak, saat ditanya, anak tersebut mengakui bahwa dirinya terjatuh usai mengantarkan buku ke meja sang guru Agama. Disaat akan kembali duduk, sang anak sempat bermain dengan menumpuhkan kedua tangannya kepada meja yang berbaris dan mengangkat badannya, lalu terjatuh sehingga mengakibatkan kedua gigi depannya dan bibir mengalami.

"Kami orangtua tidak diberitahu sama sekali atas kejadian itu, kami tahu saat anak kami pulang sekolah, padahal saya sendiri yang antar makanan pukul 10.30 wib, tidak mungkin pihak sekolah tidak melihat kedatangan saya, dan pihak sekolah sangat sepele dengan keselamatan siswa di SD Permata tersebut," jelasnya.

Pihak sekolah sama sekali tidak ada menghubunginya lagi terkait kejadian yang dialami anaknya tersebut, meski sudah 2 kali mendatangi pihak sekolah yakni hari Selasa dan Rabu (28/08/2023) kemarin untuk mempertanyakan solusi apa yang akan diberikan pada anaknya itu, namun hingga saat ini belum ada Etikad baik yang diperlihatkan pihak sekolah.

"Saya masih menunggu etikad baik dari pihak sekolah, saya tidak terima gigi anak kami sompel begitu. Saya minta pihak sekolah SD Permata harus bertanggungjawab dan membawa anak kami ke dokter agar giginya diperbaiki atau di tambal," pungkasnya.

Menanggapi kejadian tersebut, media Topiktoday.com mencoba untuk mengkonfirmasi pihak kepala Sekolah Dasar Swasta Permata Batam, Madia Siregar melalui pesan singkat whatsapp. Namun hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan tanggapannya. (Red) 

Tidak ada komentar