Orang Tua Tak Terima Anaknya Dianiaya, Santri Ini di Laporkan Ke Polisi
Topiktoday, Batam - Sopida (45) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), melaporkan seorang santri, Khosim (16) asal Pondok Pesantren Dakwah Tahfidz dan Alim Jami'atul Ulum Ar-Rahman, Kelurahan Sei harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam ke Polisi.
Dirinya tak Terima, kalau anaknya telah mengalami peristiwa dugaan tindakan penganiayaan di dalam lingkungn Ponpes tersebut beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil laporan polisi dengan nomor : LP - B/92/ VII/2022/SPKT/Polsek Sekupang /Polresta Barelang/ Polda Kepri. Sopida (pelapor) telah melaporkan Khosim (terlapor) dengan dugaan tindakan penganiayaan sesuai dengan pasal 351 KUHP pada, Kamis tanggal 14 Juli 2022 sekira pukul 18:40 wib.
"Kami sudah melaporkan Khosim (terlapor) kepada Polsek Sekupang.dia telah menganiaya anak kami, Hadji Genta Saputra (14) yang satu ponpes bersama Khosim itu. Namun, sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak polisi, " kata Sopida ibu korban kepada wartawan, Kamis (25/08/2022).
Dari keterangan ibu empat anak ini,kata dia kejadian itu pada hari Rabu ditanggal 22 Juni 2022 , pkl 20:30 wib.awal bermula anaknya sedang bermain bersama kedua temannya dengan adik kelasnya di depan kamar pondok pesantren.
"Anak saya bersama teman nya lagi bercanda gurau dengan adik kelas nya yang bernama Gustiar. Di waktu mereka lagi baring baring dan bercerita lalu dengan tiba tibanya kaki anak saya di tarik oleh Khosim (terlapor). Disitu anak saya sempat berbicara 'ada apa ini bang, " ujar nya sembari menirukan ucapan anak nya.
Masih kata dia, dengan tarikan kaki itu, selanjutnya Khosim lalu menendang bagian pipi wajah sebelah kanan dengan sekuat tenaga. Sehingga anak nya mengeluarkan darah dari dalam mulut nya.dengan kejadian itu, kedua teman anak nya turut membantu dan memberikan pertolongan.
"Akibat kejadian itu, besok nya anak saya menghubungi bapaknya untuk meminta di jemput dengaan alasan sakit.tetapi waktu dilihat Ayah nya sempat bingung karena anak saya dibagian dagu bawah terlihat bengkak," sebutnya.
Selanjutnya, merasa ada yang kejanggalan menimpa pada anak nya. Ia mencoba membawa ke puskesmas terdekat dan akhirnya dilarikan ke Rumah sakit Otorita Batam (RSOB) untuk dilakukan Rontgen.
"Hasil Rontgen dari Rumah sakit dokter mengatakan pada bagian dagu mengalami patah," ucapnya.
Dari kejadian tersebut, Anaknya yang mengalami patah di bagian dagu dan merasa sakit ditambah pusing pada bagian kepala karena tendang maut dari terlapor.
Untuk menindak hasil laporan dari Sopida ibu korban, Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Suryawardana saat di konfirmasi wartawan mengatakan bahwa pihak nya akan memonitoring laporan tersebut terlebih dahulu kepada bawahan nya.
"Saya akan lakukan chek dulu ke anggota ya," kata dia, Kamis (25/08). Dalam pengecekan,Yudha membenarkan adanya kejadian tersebut dan hasil nya masih dalam proses penyelidikan.
"Beberapa saksi sudah kami lakukan pemeriksaan, sekarang masih dalam proses lidik, " pungkasnya. (Iwan)
Tidak ada komentar