KEK Galang Batang Diharapkan Bisa Menjadi Contoh KEK Lainnya Turunkan Impor
Topiktoday, Bintan - Kemenkeu - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap ekspor Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang dapat menjadi contoh bagi KEK lain di Indonesia.
"Indonesia menaruh harapan bahwa KEK mampu menjadi mesin pemulihan ekonomi nasional untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan sekaligus menjadi instrumen pendorong daya saing Indonesia di tengah arah ekonomi global pasca krisis,” ungkapnya saat melepas secara virtual ekspor perdana Smelter Grade Alumina (SGA) KEK Galang Batang di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (02/07).
Dikutip dari situs Kemenko Perekonomian, KEK ini berhasil mengekspor alumina perdana lewat Smelter Grade Alumina sebanyak 70 ribu ton dengan nilai 21 juta USD. Ini merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar 1 juta ton/tahun dengan nilai ekspor 300 juta USD. Ekspor ini akan ditingkatkan pada tahun kedua, target ekspor menjadi 2 juta ton/tahun dengan nilai ekspor sebesar 600 juta USD.
Selain itu, KEK Galang Batang ke depannya diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui penurunan impor produk alumina karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
KEK Galang Batang akan fokus pada industri manufaktur modern, seperti industri hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan didukung lokasi geografis yang sangat baik untuk berintegrasi ke dalam rantai pasok industri global.
Sebagai informasi, KEK Galang Batang berhasil merealisasikan rencana pembangunannya senilai Rp14 triliun dan akan mencapai Rp36 triliun di tahun 2025.
Tidak ada komentar