Beberapa Indikator Ekonomi Naik, Presiden Yakini Kuartal II Membaik
Topiktoday, Jakarta - Sejumlah indikator ekonomi Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan. Presiden Jokowi meyakini ekonomi Indonesia tumbuh positif pada kuartal II tahun 2021 ini.
“Kita semua masih optimis bahwa di kuartal II, dari yang sebelumnya kuartal I minus 0,74%. Di kuartal II kita masih optimis akan tumbuh insyaallah kurang lebih 7%,” ujarnya pada Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/06).
Di sektor industri, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Mei mencapai 55,3, lebih tinggi dibanding sebelum pandemi yaitu 51.
Sisi suplai atau produksi juga mulai menggeliat. Ini terlihat dari nilai ekspor yang tumbuh 58%, impor bahan baku 79%, impor barang modal 35%, dan konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28%. Sisi permintaan (demand) juga meningkatkan seiring dengan terus menguatnya konsumsi rumah tangga.
Sementara, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang di bulan Februari sebesar 85, meningkat hingga mencapai 104,4. Kemudian mobilitas bulanan (mobility index) juga meningkat, dari masih minus dua di bulan Februari meningkat menjadi 5,2.
“Indeks penjualan ritel juga tumbuh 12,9%. Konsumsi semen juga tumbuh 19,2%. Penjualan kendaraan niaga tumbuh 783%. Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya,” imbuhnya.
Meskipun optimistis dengan indikator-indikator perekonomian yang ada, Presiden menegaskan bahwa upaya pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan upaya pengendalian pandemi. Oleh karena itu, Presiden mengajak semua pihak untuk tetap waspada dan tidak lengah dalam menekan laju penularan pandemi.
“Saya mengajak kita semuanya hati-hati, jangan lengah, semuanya harus waspada. Jangan hanya berbicara ekonomi, ekonomi, ekonomi tapi tidak melihat kesehatan. Tapi juga jangan hanya melihat kesehatan, kesehatan, kesehatan tapi tidak melihat ekonomi. Dua-duanya ini harus berjalan beriringan,” tandasnya.
Tidak ada komentar